[Type the document subtitle]
[Type the document title]
KELOMPOK : 2
NAMA : AGUSTINA P (4112131002)
JULIA MARDHIYA (4111131008)
RAHMADINA (4111131019)
RAHMI (4112131012)
SAUT H SIREGAR (4111131022)
MATA KULIAH : BIOKIMIA 1
JURUSAN : KIMIA
PROGRAM : PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012
KATA PENGANTAR
Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul "Karbohidrat"
ini dapat diselesaikan. Sholawat dan salam kepada Rasulullah Muhammad SAW.
Penulisan ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas Mata kuliah Biokimia 1. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada berbagai pihak yang telah ikut membantu dalam penyelesaian makalah ini, terutama dosen pembimbing kami. Semoga Allah SWT membalasnya dengan yang lebih baik.
Penulis menyadari bahwa penulisan tulisan ini masih jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan kemampuan, pengalaman serta referensi yang penulis miliki. Oleh karena itu, kami harapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun sehingga dapat menyempurnakan makalah ini.
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Medan, 15 September 2012
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ii
PENDAHULUAN 1
- Susunan Kimia Karbohidrat 1
- Struktur Karbohidrat 1
- Rumus Fischer 1
- Rumus Hawort 3
- Klasifikasi Karbohidarat 5
- Monosakarida 5
- Oligosakarida 9
- Polisakarida 11
- Derivat Karbohidrat 12
- Identifikasi Karbohidarat 13
- Uji Pembentukan Warna pada Karbohidrat 13
- Uji Reaksi terhadap Gugus Karbonil 16
- Daftar Pustaka 21
KARBOHIDRAT
PENDAHULUANKarbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber energi utama bagi manusia dan hewan yang harganya relatif murah. Semua karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan. Melalui fotosintesis, klorofil tanaman dengan bantuan sinar matahari mampu membentuk karbohidrat dari karbondioksida (CO2) berasal dari udara dan air (H2O) dari tanah. Karbohidrat yang dihasilkan adalah karbohidrat sederhana glukosa. Di samping itu dihasilkan oksigen (O2) yang lepas di udara.
Sinar matahari
klorofil
6 CO2 + 6 H2O C6H12O6 + 6 O2
karbohidrat
Produk yang dihasilkan terutama dalam bentuk gula sederhana yang mudah larut dalam air dan mudah diangkut ke seluruh sel-sel guna penyediaan energi. Sebagian dari gula sederhana inmi kemudian mengalami polimerisasi dan membentuk polisakarida. Ada dua jenis polisakarida tumbuh-tumbuhan, yaitu pati dan nonpati. Pati adalah bentuk simpanan karbohidrat berupa polimer glukosa yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik (ikatan antara gugus hidroksil atom C nomor 1 pada molekul glukosa dengan gugus hiodroksil atom nomor 4 pada molekul glukosa lain dengan melepas 1 mol air). Polisakarida nonpati membentuk struktur dinding sel yang tidak larut dalam air. Struktur polisakarida nonpati mirip pati, tapi tidak mengandung ikatan glikosidik. Serelia, seperti beras, gandum, dan jagung serta umbi-umbian merupakan sumber pati utama di dunia. Polisakarida nonpati merupakan komponen utama serat makanan.Di negara-negara sedang berkembang kurang lebih 80% energi makanan berasal dari karbohidrat. Di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa Barat, angka ini lebih rendah, yaitu rata-rata 50%.
- Susunan Kimia KarbohidratBerdasarkan gugus fungsi yang ada, karbohidrat merupakan senyawa polihidroksialdehida atau polihidroksiketon atau zat yang jika dihisrolisis menghasilkan salah satu senyawa tersebut. Semua karbohidrat mengandung gugus fungsi hidroksil (-OH), gugus aldehida (R-CH=O) atau gugus keton (R-O-R).
- Struktur KarbohidratPada senyawa organik yang termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi yaitu gugus –OH, gugus aldehida atau gugus keton. Struktur karbohidrat selain mempunyai hubungan dengan sifat kimia yang ditentukan oleh gugus fungsi, ada pula hubungannya dengan sifat fisika dalam hal ini aktifitas optik.
- Rumus Fisher
Emil Fischer (1852-1919) seorang ahli kimia organik bangsa Jerman yang memperoleh hadiah Nobel untuk ilmu kimia pada tahun 1902 atas hasil karyanya tentang kimia ruang (stereokimia) dan rumus struktur karbohidrat, menggunakan rumus proyeksi untuk menuliskan rumus struktur karbohidrat.Proyeksi Fischer tentang molekul adalah atom yang terikat pada atom karbon asimetrik dengan ikatan horizontal berada di depan bidan kertas, dan yang terikat dengan ikatan vertikal terdapat dibelakang.
O
C —H
H—C—OH
CH2OH
D-Gliseraldehida
O
C —H
OH—C—H
CH2OH
L-Gliseraldehida
CH2OH
C = O
CH2OH
Dihidroksi Keton- Rumus Howart
Terjadinya mutarotasi pada glukosa ini disebabkan adanya suatu senyawa bentuk lain sebagai akibat adanya reaksi antara gugus aldehid pada glukosa dengan gugu –OH yang terikat pada atom C asimetrik yang paling jauh dari gugus fungsi C5. Sehingga terbentuk dua macam hemiasetal siklik yang disebut anomer α dan anomer β. Pada molekul α-D-glukosa, gugus –OH pada atom C anomet (C1) terletak disebelah kanan, sedanglam β-D-glukosa terletak disebelah kiri. Atom C1 menjadi atom asimetrik, sehingga molekul glukosa terdapat 5 atom asimetrik.
Aldehida yang beraksi dengan alkohol akan membentuk hemiasetal
O H
║ │
R─C─H + HOR'↔ R─C─OR'
│
OH
D-Glukosa
(bentuk rantai terbuka)
Begitu pula denga keton akan membentuk hemiaketal
R H OR"
│ │
C═O+ HOR' ↔ R─OH
│ │
R' R'
- Klasifikasi Karbohidarat
- Monosakarida
Perbedaannya hanya terletak pada cara penyusunan atom-atom hidrogen dan oksigen di sekitar atom-atom karbon. Perbedaan dalam susunan atom inilah yang menyebabkan perbedaan dalam tingkat kemanisan, daya larut, dan sifat lain ketiga monosakarida tersebut. Monosakarida yang terdapat di alam pada umumnya terdapat dalam bentuk isomer dekstro (D). Struktur kimianya dapat berupa struktur terbuka atau struktur cincin. Jenis heksosa lain yang kurang penting dalam ilmu gizi adalah manosa. Monosakarida yang mempunyai lima atom karbon disebut pentosa, seperti ribosa dan arabinosa.
Tatanamanya berdasarkan jumlah atom karbon dan jenis gugus fungsinya. Misalnya gliseraldehid disebut aldotriosa karena molekulnya terdiri tiga atom karbon yang memiliki gugus aldehid. Dihidroksikaseton dinamakan ketotriosa karena terdiri dari tiga atom karbon dan mempunyai gugus keton. Ribosa, xylosa, arabinosa adalah aldeopentosa, sedangkan ribolusa adalah ketopentosa. Karbohidrat yang termasuk aldoheksosa antara lain glukosa, galaktosa dan mannosa. Sedangkan yang termasuk ketoheksosa adalah fruktosa dan serbosa.
Struktur terbuka
O H O O O
C—H H—C—OH C—H C—H COH
H—C—OH C==O
H—C—OH
HO—C—H
H—C—OH
H—C—OH
HO—C—H
H—C—OH
HO—C—H HO—C—H
HO—C—H
H—C—OH H—C—OH
HO—C—H
H—C—OH H—C—OH
H—C—OH H—C—OH
HO—C—H
H—C—OH H—C—OH
HO—C—H
H—C—OH H—C—OH
H—C—OH H—C—OH H—C—OH H—C—OH H—C—OH
H—C—OH H—C—OH H—C—OH H—C—OH H—C—OH
H H H H H
D-Glukosa D-Fruktosa D-Galaktosa D-Manosa D-Ribosa
- Glukosa
- Fruktosa
Fruktosa merupakan ketoheksosa yang terbentuk dari hidrolisis sukrosa, insulin (pati dari dahlia). Fruktosa terdapat bersama dalam madu dan buah-buahan, rasa manis melebihi glukosa dan sukrosa. Fruktosa memutar bidang polarisasi ke kiri dengan sudut 92° sehingga ditulis D(–) fruktosa.
- Galaktosa
- Manosa
- Pentosa
Pentosa merupakan bagian sel-sel semua bahan makanan alami. Jumlahnya sangat kecil, sehingga tidak penting sebagai sumber energi.
- Xilosa
- Oligosakarida
- Sukrosa
Sukrosa mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke kanan. Hasil yang diperoleh dari reaksi hidrolisis ialah glukosa dan fruktosa dalam jumlah yang ekuimolekuler. Glukosa memutarcahaya terpolarisasi kekanan, sedangkan fruktosa ke kiri. Oleh karna fruktosa mempunyai rotasi spesifiklebih besar daripada glukosa, maka campuran glukosa dan fruktosa hasil glikolisis itu memutar ke kiri.
- Laktosa
3.2.3. Maltosa
Maltosa adalah disakarida yang terbentuk dari dua molekul glukosa. Ikatan yang terjadi adalah antara atom karbon nomor 1 dan atom karbon nomor 4,oleh karnanya maltosa masih mempunyai gugus OH glikosidik dan dengan demikian masih mempunyai sifat mereduksi. Maltosa merupakan hasil nantara dalam proses hidrolisis amilum dengan asam maupun enzim. Dalam tubuh kitaamilum mengalami hidrolisis menjadi maltosa oleh enzim amilase. Maltosa ini kemudian diuraikan oleh enzim maltase menjadi glukosa yang digunakan oleh tubuh.
Maltosa mudah larutdalam air dan mempunyai rasa lebih manis daripada laktosaa,tetapi kurangmanis daripada sukrosa
3.2.4. Rafinosa
Rafinosa adalah suatu trisakaridayang penting terdiri atas tiga molekul monosakarida yaitu galaktosa,glukosa dan fruktosa. Atom karbon 1 pada galaktosa berikatan dengan atom karbon 6 pada glukosa,selanjutnya atom karbon 1 pada glukosa berikatan dengan atom karbon dengan atom karbon 2 pada fruktosa.Apabila dihidrolisis pada asam lemah atau pada konsentrasi rendah akn menghasilkan melibosa dan fruktosa. Dengan bantuan enzim maltase akn menghasilkan hasil galaktosa dan sukrosa. Rafinosa tidak mempunyai sifat mereduksi, hal ini disebabkan oleh molekul rafinosa tidak terdapat gugus OH glikosidik. Rafinosa terdapat dalam bit dan tepung biji kapas.
3.2.5. Stakiosa
Stakiosa adalah suatu tetrasakarida. Dengan jalan hidrolisis sempurna stakiosa menghasilkan 2 molekul galaktosa , 1 molekul glukosa dan 1 molekul fruktosa. Pada hidrolisis parsial dapat dihasilkan fruktosa dan manotriosa suatu trisakarid. Stakiosa tidak mempunyai sifat mereduksi
- Polisakarida
Polisakarida lain yang juga merupakan homopolisaarida yang disusun oleh monosakarida glukosa adala glikogen dan selulosa. Glikogen adalah polisakarida yang disintesis dalam tubuh hewan (hati dan otot), sedangkan selulosa hanyaterdapat pada tumbuh-tumbuhan. Glikogen termasuk karbohidrat bahan pangan seperti amilum, sedangkan selulosa adalah karbohidrat nin pangan seperti amilopektin. Glikogen memiliki rantai cabang dengan ikatan alfa 1-6 dan rantai lurus dengan ikatan 1-4. Tetapi jumlah percabangan tersebut lebih banyak dan struktur nya kebih kompakdengan berat molekul rata-rata beberapa juta. Selulosa tidak dijadikan sebagai bahn non pangan karna selulosa merupakan polisakarida penyusun dindin sel tumbuhan yang disusun dari 10.000 atau lebih untit D-glukosa yang dihubungkan dengan ikatan beta 1-6 dan ikatan beta 1-4 dengan rantai lupus.ikatan beta 1-4 ini yang menyebabkan perbedaan sifat selulosa dengan amilosa,amilopektin dan glikogen. Ikatan beta 1-4 glikosida pada selulosa tidak dapat dihidrolisis oleh enzim amilase didalam slaluran usus vertebrata,kecuali pada hewan sapi rumansia lainnya yang memiliki rumen yang mengandung mikroorganisme yang menghasilkan enzim selulase. Enzim selulase dapat menghidrolisis beta 1-4 glikosida pada selulosa menghasilkan D-glukosa.
- Derivat Karbohidrat
- Asam-asam
b. Gula Amino
Ada tiga senyawa yang penting dalam kelompok ini, yaitu D-Glukosamina, D-galaktosamina dan D-manosamina. Pada umumnya senyawa-senyawa ini berikatan dengan asam uronat dan merupakan bagian dari mukopolisakarida. Asam hialuronat adalah suatu polimer yang terdiri atas unit-unit disakarida. Tiap unit terbentuk dari satu molekul N-asetilglukosamina dan 1 molekul asam glukuronat.
c. Alkohol
Baik gugus aldehida maupun gugus keton pada monosakarida dapat direduksi menjadi gugus alkohol dan senyawa yang terbentuk adalah polihidroksi alkohol. Berikut ini adalah contoh reaksi reduksi beberapa monosakarida. Glukosa akan terbentuk sorbitol, dari manosa terbentuk manitol, sedangkan fruktosa akan membentuk manitol dan sorbitol. Reaksi reduksi ini dapat dilakukan dengan Natrium amalgam atau dengan gas hidrogen pada tekanan tinggi dan dengan katalis logam.- Identifikasi Karbohidarat
- Uji Pembentukan Warna pada Karbohidrat
- Uji Molisch
Prinsip reaksi ini adalah dehidrasi senyawa karbohidrat oleh asam sulfat pekat dimana dehidrasi heksosa menghasilkan senyawa hidroksi metil furfural, sedangkan dehidrasi pentosa menghasilkan senyawa fulfural.Uji dikatakan positif jika timbul cincin merah ungu yang merupakan kondensasi antara furfural atau hidroksimetil furfural dengan alpha-naftol dalam pereaksi molish..Pada uji molisch,hasil uji menunjukkan bahwa semu bahan yang diuji adalah karbohidrat.Pereaksi molisch membentuk cincin yaitu pada larutan glukosa, fruktosa, laktosa, maltose, dan pati menghasilkan cincin berwarna ungu.Hal ini menunjukkan bahwa uji molisch sangat spesifik untuk membuktikan adanya golongan monosakarida, disakarida dan polisakarida pada karbohidrat.
- Uji Seliwanof,Tollens dan bial pada karbohidrat
Uji Seliwanoff bertujuan untuk mengetahui adanya ketosa (karbohidrat yang mengandunggugus keton). Pada pereaksi seliwanoff, terjadi perubahan oleh HCl panas menjadi asamlevulinat dan 4-hidroksilmetilfurfural.Jika dipanaskan karbohidrat yang mengandung gugus keton akan menghasikan warna merah pada larutannya. Disakarida sukrosa yang mudah dihidrolisa menjadi glukosa dan fruktosa memberi reaksi positif dengan uji Seliwanoff. Glukosa dan karbohdrat lain dalam jumlah banyak dapat jugamemberi warna yang sama.Pada pengujian dilakukan pemanasan pada larutan, pemanasan akan membantu proses hidrolisis disakarida yang akan menghasilkan monosakarida ketosa, dan kemudian memberiwarna. Keberadaan HCl dalam reagen pada saat fruktosa yang berada dalam golonganketosa bereaksi dengannya akan menghasilkan warna merah cherry dengan struktur kimiayang kompleks. Sebaliknya golongan disakarida seperti maltosa dan laktosa tidak bereaksi(negatif) pada saat mereka dihidrolisis menjadi monosakarida aldosa, dengan kata lain aldosa tidak bereaksi dalam uji Seliwanoff ini.Pada dasarnya uji ini memiliki dua tahapan penting yang harus dilewati pada pendidihan,yaitu proses dehidrasi yang dialami fruktosa oleh reagen Seliwanoff yang menghasilkan pembentukan hidroksi metil furfural dan kondensasi hidroksi metil furfural denganresorcinol sehingga membentuk senyawa kompleks berwarna merah cherry.Hasil yang didapat pada uji ini dapat diidentifikasi dari warna larutan yang berubah padasaat bereaksi. Jika sampel berubah menjadi warna merah cherry, itu menunjukan bahwa didalam sampel terdapat ketosa, tetapi jika sampel berwarna biru kehijauan atau peachmenunjukan bahwa sampel memiliki aldosa.Pereaksi Seliwanoff : Larutkan 0,05 gram resorsiol dalam 100 mL larutan HCl encer (satubagian HCl pekat dengan dua bagian air).
Prosedur
1.Masukkan beberapa tetes larutan uji karbohidrat kedalam tabung rekasi yang telah diisi2 mL pereaksi Seliwanoff.
2.Masukan kedalam penangas air selama 1 menit. Perhatikan perubahan warna yangterjadi.
3.Mencatat hasil dan buatlah kesimpulannya
4.Lakukan percobaan ini dengan larutan fruktosa, glukosa, dan sukrosa.
5.Terjadinya perubahan warna merah dan endapan menunjukan reaksi positif untukketosa, bila endapan dilarutkan dalam alkohol terjadi larutan berwarna merah.
b. uji tollens
Uji ini untuk positif terhadap karbohidrat pentosa yang membedakannya dengan heksosa. Aldehida dapat mereduksi pereaksi Tollens sehingga membebaskan unsur perak (Ag).
Pereaksi tollens, pengoksidasi ringan yang digunakan dalam uji ini, adalah larutan basa dari perak nitrat.Larutannya jernih dan tidak berwarna. Untuk mencegah pengendapan ion perak sebagioksida pada suhu tinggi, maka ditambahkan beberapa tetes larutan amonia. Amonia membentuk kompleks larut air dengan ion perak. Pereaksi Tollens mengandung ion diamminperak(I), [Ag(NH3)2].
Ion ini dibuat dari larutanperak (I) nitrat. Caranya dengan memasukkan setetes larutan natrium hidroksida ke dalamlarutan perak (I) nitrat yang menghasilkan sebuah endapan perak (I) oksida, dan selanjutnyatambahkan larutan amonia encer secukupnya untuk melarutkan ulang endapan tersebut. Pereaksi Tollens sering disebut sebagai perak amoniakal. Endapan perak pada uji ini akanmenempel pada tabung reaksi yang akn menjadi cermin perak. Oleh karena itu PereaksiTollens sering juga disebut pereaksi cermin perak.
Prosedur
1.Masukkan beberapa tetes larutan uji karbohidrat kedalam tabung rekasi yang telah diisi2 mL pereaksi Tollens.
2.Masukan kedalam penangas air selama 1 menit. Perhatikan perubahan warna yangterjadi.
3.Catat hasil dan buatlah kesimpulannya
4.Lakukan percobaan ini dengan larutan arabinosa, glukosa dan gummi arabikum.
c. uji iodium
Karbohidrat golongan polisakarida akan memberikan reaksi dengan larutan iodine dan memberikan warna spesifik bergantung pada jenis karbohidratnya.Amilose dengan iodine akan berwarna biru. Amilopektin dengan iodine akan berwarna merah violet,glikogen maupun dextin dengan iodine akan berwarna coklat.
Uji ini dilakukan untuk menentukan polisakarida.Larutan ini dicampurkan dengan larutan iodium.Hasil positif ditandai dengan iodium berwarna biru dan dekstrin dengan iodium berwarna merah anggur.
Pada uji iod, hasil uji terlihat bahwa hanya pati lah yang menunjukkan reaksi positif bila direaksikan dengan iodium.Hal ini disebabkan karena dalm larutan pati, terdapat unit-unit glukosa yang membentuk rantai heliks karena adanya ikatan dengan konfigurasi pada tiap unit glukosanya.Bentuk ini menyebabkan pati dapat membentuk kompleks dengan molekul iodium yang dapat masuk ke dalam spiralnya, sehingga menyebabkan warna biru tua pada kompleks tersebut.
5.2 Uji Reaksi terhadap Gugus Karbonil
Gula pereduksi merupakan golongan gula (karbohidrat) yang dapat mereduksi senyawa-senyawa penerima elektron, contohnya adalah glukosa dan fruktosa. Ujung dari suatu gula pereduksi adalah ujung yang mengandung gugus aldehida atau keto bebas. Semua monosakarida (glukosa, fruktosa, galaktosa) dan disakarida (laktosa,maltosa), kecuali sukrosa dan pati (polisakarida), termasuk sebagai gula pereduksi.Umumnya gula pereduksi yang dihasilkan berhubungan erat dengan aktifitas enzim, dimana semakin tinggi aktifitas enzim maka semakin tinggi pula gula pereduksi yang dihasilkan. Jumlah gula pereduksi yang dihasilkan selama reaksi diukur dengan menggunakan pereaksi asam dinitro salisilat/dinitrosalycilic acid (DNS) pada panjang gelombang 540 nm. Semakin tinggi nilai absorbansi yang dihasilkan, semakin banyak pula gula pereduksi yang terkandung.
Struktur Glukosa
Struktur Fruktosa
Ada beberapa jenis uji gula pereduksi yakni:a. Uji Benedict
Uji Benedict adalah uji kimia untuk mengetahui kandungan gula (karbohidrat) pereduksi. Gula pereduksi meliputi semua jenis monosakarida dan beberapa disakarida seperti laktosa dan maltosa.Pada uji Benedict,pereaksi ini akan bereaksi dengan gugus aldehid, kecuali aldehid dalam gugus aromatic, dan alpha hidroksi keton. Oleh karena itu, meskipun fruktosa bukanlah gula pereduksi,namun karena memiliki gugus alpha hidroksi keton,maka fruktosa akan berubah menjadi glukosa dan mannosa dalam suasana basa dan memberikan hasil positif dengan pereaksi Benedict.Satu liter pereaksi Benedict dapat dibuat dengan menimbang sebanyak 100 gr sodium carbonate anhydrous,173 gr sodium citrate,dan 17.3 gr copper(II) sulphate pentahydrate,kemudian dilarutkan dengan akuadest sebanyak 1 liter.
Untuk mengetahui adanya monosakarida dan disakarida pereduksi dalam makanan, suplemen makanan dilarutkan dalam air,dan ditambahkan sedikit pereaksi Benedict. Dipanaskan dalam waterbath selama 4-10 menit. Selama proses ini larutan akan berubah warna menjadi biru (tanpa adanya glukosa), hijau, kuning, orange, merah dan merah bata atau coklat (kandungan glukosa tinggi). Sukrosa (gula pasir) tidak terdetekasi oleh pereaksi Benedict.Sukrosa mengandung dua monosakarida (fruktosa dan glukosa) yang terikat melalui ikatan glikosidik sedemikian rupa sehingga tidak mengandung gugus aldehid bebas dan alpha hidroksi keton. Sukrosa juga tidak bersifat pereduksi. Uji Benedict dapat dilakukan pada urin untuk mengetahui kandungan glukosa. Urin yang mengandung glukosa dapat menjadi tanda adanya penyakit diabetes.
b. Uji Fehling
Salah satu identifikasi dari gula pereduksi yaitu dengan uji fehling. Gula pereduksi yaitu monosakarida dan disakarida kecuali sukrosa dapat ditunjukkan dengan pereaksi Fehling. Gula pereduksi bereaksi dg pereaksi Fehling menghasilkan endapan merah bata (Cu2O). Selain Pereaksi Fehling, gula pereduksi juga bereaksi positif dg pereaksi Benedict dan Tollens. Uji Fehling bertujuan untuk mengetahui adanya gugus aldehid. Reagent yang digunakan dalam pengujian ini adalah Fehling A (CuSO4) dan Fehling B (NaOH dan KNa tartarat).
Reaksi yang terjadi dalam uji fehling adalah :
Uji ini digunakan untuk mendeteksi karbohidrat yang tergolong monosakarida. Pereaksi barfoed terdiri dari kupri asetat dan asam asetat. Kedalam 5 ml peraksi dalam tabung reaksi ditambahkan 1 ml larutan contoh, kemudian tabung reaksi ditempatkan dalam air mendidih selama 1 menit. Endapan berwarna merah orange menunjukkan adanya monosakarida dalam contoh.
Ion Cu2+ daripereaksi Barfoed dalam suasana asam akan direduksi lebih cepat oleh gulareduksi monosakarida dari pada disakarida dan menghasilkan Cu2O berwarna merah bata. Hal inilah yang mndasari uji Barfoed.
Pada uji Barfoed, yang terdeteksi monosakarida membentuk endapan merahbata karena terbentuk hasil Cu2O. berukut reaksinya :
O O
║ Cu2+ asetat ║
R—C—H + ─────→ R—C—OH + Cu2O+ CH3COOH
n-glukosa E.merah
monosakarida bata
Uji ini merupakan uji yang spesifik untuk karbohidrat jenis pentosa. Pereaksi Tauber terdiri dari larutan benzidin 2 % dalam asam asetat glacial. Adapun prosedur kerja dalam melakukan uji ini yakni dimasukkan 1 ml larutan arabinosa 0,1 M dan 2 ml pereaksi Tauber kedalam tabungreaksi. Campuran ini dipanaskan tabung reaksi dalam penangas air mendidih lalu didinginkan dalam air mengalir, pembentukan warna merah cerry menunjukkan reaksi positif.
e.Uji Osazon
Dasar aldosa atau ketosa dapat membentuk kristal osazon dengan fenilhidrazin. Kristal osazon mempunyai bentuk dan titik lebur yang yang karakteristik yangmembantu identifikasi gula reduksi. Fenilhidrazin bereaksi dengan gugus karbonil gula membentuk fenilhidrazon, yangselanjutnya bereaksi lebih lanjut dengan molekul fenilhidrazin membentuk osazon. Adapun prosedur kerja dari uji ini adalah memasukkan sedikit tepung bahan yang diuji kedalam papan uji (plat tetes) kemudian menambahkan 2-4 tetes larutan iod dan membandingkan warna yang diperoleh denganwarna air dan iod.
NO
|
Zat Uji
|
Hasil Uji Iodium
|
Polisakarida(+/-)
|
1
|
Pati/amilum
|
Terbentuk warna biru tua
|
+
|
2
|
Dekstrin
|
Biru kemerahan
|
+
|
3
|
Gun Arab
|
Warna I2
|
_
|
Pati akan merefleksikan warna biru bila berupa polimer glukosa yang lebih besar dari dua puluh, misalnya pada molekul amilosa.Pada uji Iodium, pda masing-masing zat uji memiliki indikasi yang berbeda-beda. Dimana pati/amilum positif polisakarida, sedangkan tepung beras memberikan hasil yang negative. Hal ini disebabkan karena tepung beras merupakan polimer glukosa yang lebih kecil dari lima sehingga tidak memberikan warna dengan iodine.
DAFTAR PUSTAKA
Anomin. 2012. "Karbohidrat". [ONLINE]. http://www.scribd.com/doc/12878867 /KarBoHidrat: kamis, 10 September 2012
Anomin. 2012. "Uji-Karbohidrat". [ONLINE]. http://www.scribd.com /doc/33899297/Uji-Karbohidrat: kamis, 10 September 2012
Achmad Djaeni Sediaoetama. 1989. Ilmu Gizi. Jakarta: Penerbit Dian Rakyat
Murray, Robert, dkk. 2003. Biokimia Harper. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Poedjiadi, Anna. 2009. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: UI Press
Stryer, Lubert. 2000. Biokimia Volume 2 Edisi 4. Jakarta: Buku Keodokteran ECG.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar